Kuliner

Surabi jajanan modern

Surabi jajanan modern


“ Surabi Makanan Tradisional “

Bentuknya yang bulat, warnanya yang putih, lembut ketika di makan, dan selalu menggunakan toping yang berbeda-beda sesuai keinginan.

Biasanya makanan ini selalu memakai santan sebagai kuah pelengkapnya, namun kali ini dia beberbeda dengan yang lainnya karna dia menggunakan Toping sebagai pelengkapnya. Terdiri atas  8 macam toping rasa diantaranya Fla Panda (bisa di mix dengan Oncom), Fla strawberry, fla durian, fla blueberry, fla chocolate.
Tetapi yang paling favorit oleh para pengunjung sendiri dari surabi asinnya yakni rasa telur asin, sosis maupun mayonnaise. Sedangkan yang manisnya rasa Fla durian coklat keju.
“Saya baru tau kalau oncom rasanya seperti ini, dan ketika saya tuangkan Fla Pandan di atasnya membuat rasa oncom nya berubah dan sedikit tercampur dengan rasa pandannya. Sedangkan Surabi yang berisi toping coklat keju, kejunya bias bercampur dengan surabinya,” Jawab Luluk salah satu pelanggan Surabi di Café Surabi gaul.
Tempat yang menyuguhkan Surabi dengan berbagai toping ini baru saja ada sejak tanggal 14 Juni 2014, Lia selalu berinovasi dengan mencampur-campur bahan sehingga menjadi satu rasa toping yang baru dengan rasa yang enak.
Dari bahan tidak ada yang membedakan  surabi yang ada di Jawa Timur, Solo, maupun dengan Bandung. Cuman membedakannya dari segi toping yang ada di atasnya yang membuat dia lebih enak dan membuat selera makan kita semakin bertambah.
“Sebenarnya hampir sama, tapi kalau di café kita surabinya bermacam-macam topingnya yang tidak pernah ada di temui di surabi manapun, seperti Fla Kurma kan di tempat lain tidak ada Fla kurmanya,” Kata Lia, Owner Café Surabi Gaul.
Café Surabi Gaul yang berlokasi di Jalan Majapahit no.4 Sidoarjo ini harga yang di berikan tidak mahal, yakni antara 7.000 sampai dengan 12.000 . Surabi ini bukan hanya di nikmati oleh kalangan tua saja, tetapi kalangan muda pun cukup senang dan bisa menikmati makanan tradisional ini.

“Memang yang datang ke sini bukan hanya kalangan tua yang sekedar mencicipi makanan tradisional ini, tetapi kalangan muda pun ikut datang dan biasanya berkumpul dengan teman-temannya sambil memakan surabi dan meminum kopi.” Jelas Lia. (Salama )

About KIM Siwalankerto

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.